F 4 Ajian Paling Gila dan Sakti dari tanah Jawa ~ PEGAWAI JALANAN

Minggu, 14 Maret 2021

4 Ajian Paling Gila dan Sakti dari tanah Jawa



Kesaktian pendekar atau tokoh-tokoh masa lalu seperti Patih Gajah Mada, Prabu Siliwangi, Syaikh Subakir, Sabdo palon dan lain sebagainya masih menjadi cerita yang populer di masyarakat, terutama di tanah jawa. Tidak dipungkiri mereka mempunyai ilmu kanuragan atau ajian tertentu yang dapat membuat musuh hancur berkeping-keping. Dalam kehidupan dan budaya masyarakat jawa, Ilmu kanuragan tak bisa dilepaskan dari kehidupan mereka. Di samping untuk menjaga diri, ilmu kanuragan juga akan meningkatkan derajat seseorang yang memilikinya hingga nantinya mendapat gelar sebagai jawara atau pendekar.

Ada beberapa ajian kanuragan yang sangat terkenal dalam dunia persilatan, baik itu aliran ilmu hitam maupun ilmu putih. Bahkan konon saat ini masih ada orang yang memilki ilmu-ilmu tersebut dengan berbagai syarat "amalan" serta pantangan yang harus dijalani. Berikut ini adalah 4 ajian ilmu sakti yang akan menjadikan pemiliknya sebagai jawara persilatan. Apa sajakah ajian tersebut, berikut ini mari kita simak ulasannya. 

Waringin Sungsang

Waringin Sungsang merupakan ajian paling hebat dalam dunia persilatan. Ilmu kanuragan ini memiliki efek mematikan, siapa pun yang diserang ajian ini akan terserap energi kesaktiannya dan langsung lumpuh hingga roboh tidak berdaya.

Konon, ajian Waringin Sungsang diciptakan Sunan Kalijaga. Diciptakannya Waringin Sungsang untuk memerangi kejahatan para pendekar zaman dahulu yang menganut aliran ilmu hitam. Sebagai aliran ilmu putih, untuk mendalami ajian ini seseorang harus melakukan sejumlah "laku" dengan tak ketinggalan membaca "rapal-rapal" yang menyertakan nama Allah.

Waringin berarti pohon beringin, sedangkan Sungsang, yakni terbalik di mana akar berada di atas. Waringin Sungsang bermakna kehidupan berasal dari sumbernya yang akan terus hidup.

Karena begitu tingginya falsafah yang terkandung dalam ajian Waringin Sungsang ini, maka hanya kepada para pendekar yang sudah menyelesaikan urusan diri sendirilah ilmu ajian ini boleh diwariskan.

Ajian ini diyakini sebagai puncaknya ilmu kanuragan yang dimiliki pendekar pada zaman dahulu. Untuk mendapatkal ajian ini, tentunya seseorang harus melakukan tirakat terlebih dahulu.

Segala tindak kejahatan yang dilakukan oleh para pendekar ilmu hitamlah yang membuat masyarakat merasa terancam. Dengan begitu, maka diciptakanlah ajian Waringin Sungsang. Amalan ajian Waringin Sungsang menggambarkan kekuasaan Tuhan, karena segala kekuatan yang dimiliki manusia tentunya berasal dari Tuhan.

Rawarontek

Ilmu Rawarontek termasuk aliran ilmu hitam yang banyak dimiliki jawara tanah Jawa kala itu. Mereka menggunakan ajian ini untuk memperoleh hidup kekal.

Rawarontek dianggap sebagai salah satu ilmu hitam paling legendaris dan sakti. Menurut cerita-cerita, si pemilik ilmu ini takkan bisa mati dengan cara macam apa pun. Entah dipenggal kepalanya atau dikubur hidup-hidup, penguasa ilmu Rawarontek dikatakan akan selalu bisa bangkit lagi.

Siapa pun yang menimba ilmu Rawarontek dan mencapai kesempuraan ajian ini maka ia tak bisa dikalahkan. Tubuhnya yang terluka saat duel bisa dengan sekejap kembali pulih, tubuhnya yang terputus bisa kembali menyatu.

Rawarontek juga dikatakan memiliki khasiat penyembuhan yang luar biasa. Tak hanya untuk penyakit dalam tapi juga luar. Misalnya ketika tangan terluka lantaran terkena sabetan parang, Rawarontek akan membuat lukanya menutup dalam sekejap. Lantaran memberikan khasiat tak bisa mati, maka ilmu ini dulu begitu banyak dipelajari para pendekar.

Rawarontek dikatakan sebagai ilmu hitam yang paling terlarang. Dan biasanya hal-hal yang berbau terlarang seperti ini memiliki semacam tuah atau kutukan di baliknya. Dan benar saja, Rawarontek dipercaya juga punya yang semacam itu.

Meskipun membuat si penggunanya bisa terus hidup, bukan berarti pemilik Rawarontek tak bisa mati. Dalam kondisi tertentu, si pemilik ilmu ini bisa dikalahkan. Nah, setelah mati ini baru kemudian kutukan Rawarontek-nya keluar. Kutukannya sendiri berbentuk semacam pengecilan jasad, mungki akan seperti jenglot tubuh pemilik ajian ini diakhir hayatnya.

Lembu Sekilan


Seorang yang memiliki ilmu Lembu Sekilan akan menjadi sakti mandraguna karena memiliki tameng kebal saat bertarung dengan musuh. Tubuh pendekar Lembu Sekilan tak akan tersentuh lawan, bahkan saking kuatnya perisai ghaib ini pukulan atau senjata lawan akan melenceng sekitar 50 cm atau sekitar satu jengkal tangan orang dewasa dan hanya pengantarkan angin saja. Konon, tameng ini sangat kuat dibanding baju besi atau perisai apapun. Katanya, tidak hanya melindungi dari serangan fisik tapi juga serangan spiritual macam guna-guna dan sejenisnya.

Selain memiliki kekebalan tubuh jika terkena serangan lawan, pemilik Ajian Lembu Sekilan juga dikatakan mempunyai ketahanan terhadap rasa sakit. Konon, fisik orang yang mempraktekkan ilmu ini juga tetap tegap dan tampak jauh lebih muda dari usia sebenarnya.

Untuk mendalami ilmu Lembu Sekilan seseorang harus menjalani puasa Ngidang selama 40 hari. Puasa Ngidang yakni puasa yang dimulai pada Kamis Wage dan dilakukan seperti puasa pada umumnya, yang membedakan hanya dalam hal buka dan sahur.

Dalam puasa Kidang, sahur dan buka hanya diperbolehkan makan dedaunan berbumbu garam dan minum menggunakan air kendi. Setelah selesai berpuasa 40 hari dilanjut dengan puasa ngebleng selama 3 hari 3 malam serta tidak boleh makan minum dan tidur.

Gelap Ngampar

Gelap Ngampar berasal dari kata yang dalam bahasa Jawa memiliki arti petir, sedangkan ngampar berarti menyambar. Maka kata Gelap Ngampar memiliki arti petir yang menyambar.

Ilmu kanuragan ini konon juga dimiliki Patih Gajahmada. Gelap Ngampar tergolong sebagai salah satu ilmu tingkat tinggi dan tak semua orang bisa mencapai tingkatan ajian ini.

Jika disalurkan lewat suara maka yang mendengar bentakannya akan langsung tuli dan bila ajian ini dibaca di tengah-tengah riuhnya peperangan, siapa pun yang mendengar teriakan dari pemilik ajian ini akan langsung bersimpuh menyerah atau melarikan diri. Bila ajian ini disalurkan lewat telapak tangan, tubuh yang terkena pukulannya akan terasa panas seperti tersambar petir.

Ragam ilmu kanuragan di Jawa ini memiliki mantra yang harus dibaca saat akan menggunakannya. Untuk dapat menguasai kemampuan ini, seseorang harus menjalani puasa 40 hari dengan makan hanya sekali setiap jam 12 malam. Setelah itu diteruskan dengan puasa Nglowong 7 hari 7 malam yan dimulai dari Sabtu Kliwon.

Aji Gelap Ngampar ini bukan sembarang ilmu, dimana si pemilik ilmu ini harus kuat menahan emosi serta tidak mudah marah ini dikarenakan jika suara yang dikeluarkan si pemilik ilmu ini bercampur emosi maka seketika akan menghasilkan daya serta kekuatan yang bisa menjadi salah guna.

Itulah 4 ajian atau ilmu kanuragan mengerikan yang bersasal dari tanah jawa, semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita terhadap kekayaan budaya yang dimiliki nenek moyang kita.


Penulis : Argha Sena

Sumber : Internet dan Mengarang




0 komentar:

Posting Komentar