Indonesia dihebohkan dengan ramalan tentang satria piningit yang
akan memimpin Indonesia. dalam ramalan itu Indonesia akan memperoleh kemakmuran
atau puncak kejayaan setelah dipimpin dengan inisial nama notonogoro. Orang-orang
yang akan memimpin dengan inisial tersebut digambarkan sebagai satria piningit. Sosok yang
meramalkan keadaan Indonesia adalah Jayabaya dengan banyak ramalan yang
terbukti. Joyoboyo adalah seorang raja dari Kerajaan Kediri (1135-1157)
yang bergelar lengkap Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Waemeswara
Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa. Selain raja,
Joyoboyo juga dikenal sebagai seorang pujangga yang karya-karyanya
bernuansa filosofis dan mistis.
Ramalan-ramalan Jayabaya yang telah terbukti antara lain:
1.
“Murcane Sabdo
Palon Noyo Genggong”. Noyo Genggong dan Sabdo Palon adalah nama
“abdi dalem” atau pembantu di Kerajaan Majapahit. “Murca” berarti musnah,
yang artinya Joyoboyo telah memprediksi runtuhnya Majapahit seiring
hilangnya Noyo Genggong dan Sabdo Palon.
2.
“Semut Ireng
Anak-anak Sapi” atau semut hitam beranak sapi, yang ditafsirkan bangsa Belanda
(orang kulit putih) datang menjajah bangsa Indonesia (orang kulit hitam). karena
Belanda yang berkulit putih menjajah Indonesia selama 350 tahun.
3.
“Kebo Nyabrang
Kali” atau kerbau menyeberang sungai, yang ditafsirkan Belanda sudah puas
mengeruk kekayaan kita lalu pergi meninggalkan Indonesia. Walaupun mereka pergi
karena kalah perang yang membuat mereka harus pergi dari Indonesia.
4.
“Kejajah Saumur
Jagung Karo Wong Cebol Kepalang” atau dijajah seumur jagung oleh orang cebol,
yang diartikan Indonesia dijajah oleh Jepang yang hanya berlangsung 3,5 tahun.
5.
“Pitik Tarung
Sak Kandang” atau ayam bertarung dalam satu kendang, yang ditafsirkan
perang saudara pasca-peristiwa Gerakan 30 September 1965/Partai Komunis
Indonesia atau G 30 S/PKI 1965.
6.
“Kodok Ijo
Ongkang-ongkang” atau katak hijau duduk ongkang-ongkang kaki di panggung
kekuasaan. Warna hijau identik dengan seragam militer, sehingga kemudian
diterjemahkan militer berkuasa di era Orde Baru yang dipimpin Presiden
Soeharto.
7.
“Tikus Pithi
Anoto Baris” atau tikus-tikus berbaris, yang kemudian ditafsirkan barisan
rakyat dan mahasiswa melengserkan Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998 melalui
gerakan reformasi. (suaramerdeka.news)
Ramalan Jayabaya tentang orang yang akan membawa Indonesia pada
kemakmuran memang sudah ada sejak lama. Hal ini karena Jayabaya memerintah
kerajaan Kediri sekitar tahun 1135-1157 masehi. Notonegoro sendiri bukanlah
nama seseorang melainkan gabungan dari beberapa pemimpin yang sukses memimpin
Indonesia. Sampai saat ini Indonesia
telah dipimpin oleh tujuh orang setelah kemerdekaan. Orang-orang yang telah
memimpin Indonesia dengan ciri-ciri notonogoro adalah sebagai berikut:
1.
“No” dikaitkan
dengan Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama RI yang memimpin sejak 1945
hingga 1967. Beliau yang lahir pada 6 Juni 1901 ini disebu-sebut sebagai Satrio
Kinunjoro Murbowiseso.
2.
“To” sebagai
Soeharto, Presiden Kedua RI yang memimpin sejak 1967 hingga 1998. beliau adalah
Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar.
3.
No adalah
Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden Indonesia ke-6. Siklus ini kembali
lagi ka awal kata Notonegoro. SBY adalah Satrio Pinilih Hamboyong Pambukaning
Gapuro Nggelar Kloso Tonpo Nganglenggahi.
Dari asumsi tersebut ramalan Joyoboyo tidak memasukkan nama
Presiden Ketiga RI, BJ Habibie (1998-1999), Presiden Keempat RI, KH Abdurrahman
Wahid alias Gus Dur (1999-2001), dan Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri
(2001-2004). Dari lamanya pemimpin Indonesia yang termasuk dalam notonogoro,
mungkin lama jabatannya haruslah lebih dari 5 tahun atau satu periode. Maka
dari itu ketiga presiden tersebut dianggap sebagai bunga-bunga transisi. Karena
pada pengejaan kata notonogoro yang memiliki dua penggalan kata yaitu noto dan
negoro yg berarti menata negara. Maka dari itu setelah presiden soekarno dan
soeharto yang telah melengkapi kata NOTO kemudian memiliki presiden yang tidak
lengkap menjabat selama lima tahun. Mereka itulah yang dianggap sebagai jarak
pemenggalan kata dari noto dan nogoro.
Lalu bagaimana dengan joko widodo yang tidak memiliki nama yang
berkaitan dengan notonogoro. Setelah ditelusuri ternyata joko widodo memiliki
nama mulyono ketika ia masih kecil. Berarti joko widodo dapat dihitung masuk ke
dalam kata “no” seperti nama Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah inisial no tentu
kata selanjutnya adalah go/ga yang diramalkan akan memimpin Indonesia. Adapun
nama dengan kata go/ga yaitu Ganjar Pranowo dan juga Sandiaga Uno. Karena Dari
hasil survei Indikator Politik, 16-18 Mei 2020, Ganjar Pranowo (11,8%) berada
di urutan kedua elektabilitas tertinggi setelah Prabowo Subianto (14,1%).
Menyusul Anies Baswedan (10,4%), Ridwan Kamil (7,7%), dan Sandiaga Uno (6,0%).
Selain nama-nama tersebut adapula mantan panglima Angkatan darat yang juga
memiliki peluang maju dalam pilpres 2024. Dia adalah jendral Gatot Nurmantyo
yang dapat masuk dalam ramalan Jayabaya karena memiliki kata Ga dalam Namanya.
Peluang mereka yang memiliki potongan kata Ga atau Go cukup besar
mengingat bagaimana sepak terjang mereka. Dimana Sandiaga Uno adalah calon
wakil presiden tahun 2019-2024 yang berpasangan dengan Prabowo. Walaupun kala
itu dia kalah suara melawan Joko Widodo dan ma’ruf amin, namun saat ini dia
diangkat menjadi mentri pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini merupakan
Langkah besar untuk membuktikan bagaimana kinerjanya dalam pemerintahan. Selain
itu, dia juga pengusaha yang sukses dengan usianya yang tergolong masih muda.
Selanjutnya Ganjar Pranowo yang merupakan gubernur yang menjabat
selama dua periode dan memiliki peluang maju ke pilpres 2024 karena masa
jabatannya yang selesai tahun 2023. Memiliki kemampuan kepemimpinan yang tegas
namun memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat, Ganjar berhasil
memberikan banyak perubahan positif ke Jawa Tengah membuat Ganjar Pranowo
mengantongi banyak prestasi mengagumkan sebagai seorang Gubernur tentu saja
membuatnya cocok untuk dijadikan sebagai sosok inspiratif, terutama untuk kamu
yang ingin terjun ke dunia politik atau pemerintahan.
Dan terakhir yang masuk radar ramalan Jayabaya adalah Gatot
Nurmantyo yang merupakan seorang jendral yang dikenal tegas dalam
kepemimpinannya. Dalam dunia militer dia telah banyak mendapat penghargaan
dalam kepemimpinannya. Walaupun prestasi kepemimpinan dalam militer, bukan
berarti tidak dapat memimpin pemerintahan. Karena kita telah berkali-kali
memiliki pemimpin dari militer yang membuat Indonesia dapat dikenal dunia. Gatot
Nurmantyo mulai dikenal banyak orang karena ketegasannya menyikapi isu tentang
PKI yang merupakan partai terlarang. Hal ini tentu mendapat banyak dukungan
dari masyarakat karena banyak masyarakat yang tidak mau PKI bangkit lagi di
Indonesia.
Akankah ramalan jayabaya akan kembali terbukti dengan munculnya
nama-nama yang berpeluang memimpin Indonesia dengan ciri-ciri ramalan
tersebut?. Kita hanya bisa berharap agar Negara yang kita cintai menjadi Negara
yang maju. Walaupun tanpa ramalan, semua akan tetap berjalan pada takdir yang
ditentukan. Dan janganlah kita mempercayai ramalan karena hal tersebut termasuk
ke dalam perbuatan menyekutukan Allah.
Penulis : Riskyrito
Penyunting : Argha Sena
SoekarNO
BalasHapusSoeharTO
YudhoyoNO
JoGO
..... NOTONOGO
RO siapa saja...????
PedRO lokajaya
HendRO priyono
Edy baskoRO..
....
Wallahualam