Dengan
bergantinya tahun saat ini dari tahun 2020 menjadi tahun 2021, kita telah
mengalami tahun yang buruk di 2020 seperti pandemi covid 19 dan juga banyak
fitnah tersebar dimana-mana. Bahkan di awal tahun 2021 sudah terjadi musibah dan bencana yang datang berturut-turut, dari jatuhnya pesawat sriwijaya dengan no penerbangan SJ 182 dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak, Banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa di sulawesi yang baru-baru ini terjadi bahkan banyaknya ulama yang wafat di awal tahun ini membuat kita semakin waspada. Tentunya, banyak masyarakat masih berharap akan ada kejadian yang baik setelah melewati tahun 2020 dan bahkan awal tahun 2021 ini. Munculnya banyak ramalan tentang tahun 2021 ini
membuat masyarakat penasaran bagaimana keadaan yang akan terjadi pada tahun
ini. Akankah tahun ini menjadi lebih baik ataukah semakin buruk, karena melihat
perkembangan zaman yang makin kacau. Lalu seperti apakah ramalan tahun 2021
yang diramalkan oleh orang terdahulu seperti Jayabaya, Ronggowarsito dan Nostradamus tentang keadaan
ditahun 2021.
Jayabaya
Jayabaya
pernah meramalkan bahwa tahun 2021-2100 telah masuk pada zaman kalasurata atau
zaman halus. Jayabaya merupakan seorang raja Kediri yang memerintah sekitar
tahun 1135-1157 telah meramalkan bagaimana keadaan dimasa yang akan datang.
Jayabaya semakin dikenal setelah banyak ramalan-ramalannya yang terbukti pernah
terjadi di Indonesia. Ramalan tersebut ditulisnya dalam kitab yang bernama
jongko Jayabaya.
Jayabaya meramalkan akan adanya masa penuh
dengan bencana yang akan melanda suatu negeri. Tahun 2021 merupakan tahun
suryo, sebuah tahun ganjil yang memiliki banyak kejutan. selain itu tahun ini pula menjadi tahun awal masuknya
zaman kalasurata atau zaman halus. Jayabaya pernah meramalkan akan terjadi
keadaan yang sangat memprihatinkan, mengerikan bahkan penuh penderitaan. Berikut
isi ramalan Jayabaya yang akan terjadi pada tahun 2021:
1.
Ora ngendahake hukum Hyang Widhi artinya tak
peduli akan hukum Hyang Widhi (Tuhan).
2.
Agomo akeh
sing ditentang artinya agama banyak di tentang.
3.
Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit artinya banyak
orang hanya mementingkan uang.
4. Omah suci di
benci, Omah olo soyo di ujo artinya rumah suci (Ibadah) justru dijauhi, rumah
maksiat malah di puja.
5.
Wong jahat munggah
pangkat, Wong mulyo di kunjoro artinya banyak orang jahat naik pangkat, orang mulia
banyak di penjara.
6.
Ratu ora netepi janji, musna panguwasane
artinya Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
7.
Akeh
penghianat artinya akan banyak orang penghianat.
8.
Tukang mangan suap saya ndadra artinya pemakan
suap semakin merajalela.
9.
Wong cilik
akeh sing kapencil Amarga dadi korbane si jahat sing jajil artinya rakyat kecil banyak yang tersingkir karena
menjadi kurban si jahat yang laknat.
10.
Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat
artinya yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.
11.
Wong sing atine suci dibenci artinya yang
berhati suci dibenci.
12.
Sing jujur
kojur artinya yang jujur malah sengsara.
13.
Sing sawenang-wenang rumangsa menang artinya
yang sewenang-wenang merasa menang.
14.
Wong lanang ngasurake
drajate dewe artinya laki-laki menghina derajatnya sendiri.
15.
Wong wadon ilang kawirangane artinya perempuan
hilang malu.
16.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone artinya
banyak perempuan tidak setia pada suami.
17.
Wong wadon
lacur nengendi-endi artinya perempuan lacur banyak di mana-mana.
18.
Akeh jabang
bayi lair goleki bapake artinya banyak anak yang mencari bapaknya.
19.
Prikamanungsan
soyo ilang artinya perikemanusiaan semakin hilang.
20.
Anak mangan
bapak artinya banyak anak berani melawan pada orang tuanya
(Bapak).
21.
Sedulur mangan
sedulur artinya saudara makan saudara (tidak rukun).
22.
Konco dadi
musuh artinya kawan jadi musuh.
23.
Guru disatru artinya banyak guru dimusuhi.
24.
Wong main akeh
sing dadi artinya penjudi banyak meraja lela.
25.
Akeh barang
harom, akeh anak harom artinya banyak barang haram, banyak anak haram.
26.
Akeh wong
kaliren lan wuda artinya banyak orang lapar dan telanjang.
27.
Wong nggole
pangan koyo gatah diinteri artinya mencari rezeki ibarat gabah di tampi.
28.
Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan
artinya Banyak orang mati lapar di samping makanan.
29.
Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara
artinya Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.
Keadaan-keadaan tersebut memang telah terjadi dari tahun-tahun sebelumnya, yang setiap tahun makin sering terjadi. Keadaan saat ini telah ditulis dalam kitab jangka jayabaya beratus-ratus tahun yang lalu, jauh sebelum keadaan saat ini terjadi. Ramalan inilah yang membuat banyak masyarakat percaya bahwa ramalan Jayabaya kembali terbukti, sehingga menghubungkan bahwa mulai dari tahun ini kita akan menghadapi masa-masa yang sulit ke depannya. Dengan keadaan yang lebih buruk dari tahun sebelumnya.
Ronggowarsito
Selain Jayabaya dari kerajan
Kediri yang biasa meramalkan keadaan suatu negeri, dari keratonan Surakarta
juga memiliki peramal yang juga tidak diragukan lagi kebenarannya. Dia adalah
Ronggowarsito, pujangga
terakhir Keraton Kasunanan Surakarta yang pernah menulis kalimat dalam serat
Kalathida atau Zaman Edan. Ronggowarsito lahir di Surakarta 15 Maret 1802
dengan nama kecil Bagus Burhan. Dia adalah putra dari Mas Pajangswara atau Mas
Ngabehi Ronggowarsito, cucu Yasadipura II. Ronggowarsito meninggal di usia 71
tahun pada 24 Desember 1873.
Serat Kalathida Ronggowarsito dikenal masyarakat Jawa sebagai ramalan datangnya Zaman
Edan atau Zaman rusak. Syair serat Kalithida terdiri atas 12 bait dari tembang
Macapat Sinom yang ternyata sangat relevan dengan kondisi saat ini. Adapun bait
ke 7 dari syair tersebut dikatakan sangat mirip dengan keadaan yang kita alami
berbunyi:
Amenangi jaman edan
ewuh aya ing pambudi
Melu edan nora tahan
yen tan milu nglakoni
boya kaduman melik
kaliren wakasanipun.
Dlilalah kersa Allah
begja-begjaning kang lali
luwih begja kang eling lan waspada.
Artinya:
Menghadapi zaman edan
Keadaan menjadi serba sulit
Turut serta edan tidak tahan
Apabila tidak turut serta melakukan
Tidak mendapat bagian
Akhirnya menderita kelaparan
Sudah menjadi kehendak Allah
Betapa pun bahagianya orang yang lupa
Lebih berbahagia mereka yang sadar dan waspada.
Walaupun syair tersebut menggambarkan keadaan ketika
Ronggowarsito kala itu, namun banyak masyarakat yang menghubungkan dengan
keadaan yang tengah berlangsung saat ini. Dalam bait tersebut memang sekilas
mirip dengan keadaan sekarang dimana banyaknya orang-orang yang masuk dalam
kategori tersebut. Kita seakan dipaksa untuk mengikuti keadaan yang tidak
sesuai dengan hati nurani kita. Namun jika kita tidak mengikuti maka kita akan dikucilkan bahkan mungkin dicerca. Mereka
yang memiliki jabatan pun terkadang terpaksa melakukan hal yang tidak ingin ia
lakukan tetapi karena takut kehilangan jabatannya ia pun melakukannya. Dorongan nafsu duniawi menutup mata
hatinya sehingga melakukan perbuatan yang hina seperti korupsi, suap-menyuap
bahkan kejahatan-kejahatan lain yang membuatnya tetap memegang jabatan. Padahal
dalam bait serat kalithida dikatakan bahwa untuk apa jabatan jika hanya menanam
dosa. Pada bait-bait terakhir, Ronggowarsito mengingatkan kepada kita agar kita
selalu berpegang teguh kepada Allah dan Rasulnya. Meminta perlindungan
kepadanya agar terhindar dari fitnah yang datang menerpa. Karena hanya kepada
Allah kita menyembah dan memohon pertolongan.
Nostradamus adalah
peramal yang paling terkenal pada masanya. Peramal bernama lengkap Michel de
Nostredame ini lahir pada 14 Desember 1503 di St. Remy, sebuah kota kecil di
Perancis. Nama Nostradamus melejit setelah hasil karyanya yang berjudul Les
Propheties terbit pada tahun 1555. Sejak itu, para penyuka ramalan selalu
mencermati ramalan pria berdarah Yahudi ini karena ketepatan
ramalan-ramalannya.
Banyak yang
meyakini kalau kemampuan Nostradamus meramal, karena dia memiliki kemampuan
clairvoyance, yakni kemampuan untuk melihat masa depan. Apalagi karena kedua
kakeknya juga memiliki kemampuan ini. Sayangnya, setiap ramalan yang dibuat
terlalu sulit untuk dimengerti, karena selain mengandung unsur permainan acak
kata, juga terdapat sandi-sandi angka, anagram, dan simbologi yang misterius.
Ramalan
Nostradamus yang telah terbukti yaitu tentang kematian tragis raja prancis,
kebakaran besar London, revolusi Prancis, Louis Pasteur, Adolf Hitler, bom
Hiroshima dan Nagasaki, pembunuhan John F Kennedy dan Robert Kennedy serta terror
9/11. Pada awal tahun 2021, ramalan Nostradamus kembali di angkat ke media dan
dihubungkan akan terjadi pada tahun ini. adapun ramalan yang diambil dari
syairnya yang jika diartikan ke bahasa Indonesia berbunyi:
Sedikit
manusia saat ini : Setengah mati untuk memulai semua dari awal
Ini
hanya berarti satu hal: datangnya kiamat zombie.
Ayah dan
ibu meninggal karena kesedihan yang tak terbatas
Wanita
yang sedang berduka, monster yang menyebalkan
Yang
Agung tidak ada lagi, seluruh dunia akan berakhir.
Setelah
masalah besar bagi umat manusia, yang lebih besar disiapkan
Penggerak
Agung memperbarui zaman
Hujan,
darah, susu, kelaparan, baja, dan wabah
Apakah
api di langit terlihat, percikan yang panjang mengalir
Jika
melihat dari syairnya tersebut pada bait pertama hal ini mungkin terjadi pada
tahun 2020 dimana banyak manusia yang meninggal karena covid-19. Dimana
kejadian di Wuhan, China penderita covid kala itu bertingkah layaknya zombie.
Bagi anggota keluarga yang terpapar covid-19 tentu akan bersedih atas apa yang
menimpa keluarganya. Namun yang jadi permasalahan yaitu pada bait selanjutnya.
Pada bait inilah banyak yang percaya bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun dengan
masalah yang lebih besar. Dimana akan terjadi kelaparan dimana-mana, wabah yang
masih belum selesai bahkan pada kalimat terakhir banyak yang mengasumsikan akan
terjadi hujan Asteroid. Masyarakat yang mempercayai hal itu mungkin akan
berharap-harap cemas dengan penggambaran yang mengerikan tersebut.
Itulah
beberapa ramalan yang mungkin akan terjadi ditahun 2021 yang terdengar mengerikan dan
juga memprihatinkan. Dimana kekacauan akan terjadi dengan banyak bencana,
kelaparan, fitnah dan juga kejahatan. Mempercayai ramalan tidaklah dibolehkan
dalam agama, karena akan mengganggu keimanan kita dengan hal-hal yang belum
terjadi. Lebih baik kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa.
Karena atas kehendaknya semua hal yang terjadi di dunia ini. Walau tanpa kita
sadari sesungguhnya keadaan tersebut sudah terlebih dahulu di sampaikan oleh
Rasulullah tentang keadaan akhir zaman. Karena saat ini kita memang tengah
berada di akhir zaman yang penuh dengan tipu muslihat. Mantapkan keimanan untuk
semakin mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa. Agar kita tidak terpedaya
oleh tipu muslihat dunia.
Penyusun : Riskyrito
Penyunting : Argha Sena
Referensi : kurio.iid, lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com, liputan6.com,
tribunnews.com, Wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar